Dulu, waktu masih kecil Winda berada di sebuah kampung kecil di daerah Solo. Kebetulan rumahnya dekat dengan stasiun kereta api. tentu saja dia sering melihat kereta api keluar masuk stasiun. Suara gemuruh kereta tidak dianggap gangguan bagi Winda dan keluarganya, walaupun siang malam gemuruh roda kereta memecah keheningan malam.
Banyak kereta api yang ada di stasiun itu, mulai dari yang gerbongnya hanya satu sampai yang lebih dari lima belas. Winda dan kawan-kawannya paling suka bila melihat kereta yang panjang.
Kini Winda telah dewasa, dia telah menikah dan memiliki seorang putera yang berusia lima tahun. Namun Winda sekarang tinggal di Australia karena suaminya berdinas di sana.
Winda sering menceritkan cerita masa kecilnya itu kepada putera semata wayangnya itu. Tapi sangat disayangkan karena anaknya tidak bisa melihat stasiun yang diceritakannya itu. Apalagi tempat tinggal mereka di sana jauh dari stasiun kereta.
baca blogspot anda jadi teringat masa kecil aku dulu
BalasHapushehehe... ini mah cuma cerpen ilusi nayo... untuk cadangan kalo mau ngajar B. Indo tinggal buka blog... hehehe, sayangnya waktunya sedikit untuk ngeblog...
Hapusmks dah mampir... ^^
ASSALAM PONDOK PESANTREN KANAK-KANAK
BalasHapusTARBIYATUL WILDAN MIFTAHUL ULUM BISA MINTA INFORAMASINYA WASALLAM
wah, sy krg tau bang... Maaf ya...
Hapuskasihan putrannya wida tidak bisa melihat kereta api yang panjang... aturan keretannya di boyong kesana aja ya hehehe
BalasHapusah si mamang, di kata iyeu mah cuma dongeng alias ilusi mang... Teu usah d anggap serius...
HapusQiqiqiqiqiq...